Jumat, 23 Mei 2014

PES 2014: SEMINAR NASIONAL "Strategi dan Kesiapan Pemerintah dan Pelaku Bisnis dalam Bidang Peternakan dalam Menghadapi AFTA 2015"

Peternakan Explore Spektakuler 2014 diawali dengan kegiatan seminar nasional bersama dirjen peternakan dan kesehatan hewan yang berlangsung pada hari Kamis, 22 Mei 2014 di Auditorium Perpustakaan Unila. Tema yang diangkat dalam seminar ini adalah “Strategi Pemerintah dan Pelaku Bisnis di Bidang Peternakan dalam Menghadapi AFTA 2015”. AFTA 2015 merupakan salah satu isu yang masih hangat khususnya di bidang bisnis peternakan, menimbang bahwa industri peternakan di Indonesia saja masih belum begitu mampu untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di dalam negeri maka pertanyaan yang akan muncul kemudian adalah: apakah Industri peternakan Indonesia akan siap dan mampu bersaing dalam AFTA 2015? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka Himapet sebagai organisasi mahasiswa mengadakan seminar nasional ini dan berusaha mencoba untuk mencari tahu apa saja kesiapan serta strategi yang akan dan telah dilakukan oleh pemerintah dan pelaku bisnis peternakan dalam menghadapi perdagangan bebas ASEAN yang akan berlangsung pada tahun 2015 nanti.

Pembukaan seminar oleh Dirjen

suasana seminar

Seminar nasional ini diadakan dalam dua sesi, sesi pertama menghadirkan Dirjen Peternakan dan Keswan yang didisposisi oleh bapak Yunus sebagai pemateri dan Ibu Farida Fathul sebagai moderator. Materi seminar sesi pertama lebih banyak menjelaskan tentang kesiapan pemerintah dalam bidang peternakan dalam menghadapi AFTA 2015 yaitu mencakup dasar-dasar kebijakan pemerintah, program pemerintah, peluang Indonesia, serta dampak negatif dan positif dari AFTA 2015.


PD III FP Unila, Kadis Peternakan Prov. Lampung,
Kajur Peternakan Unila

Sesi kedua yang berlangsung setelah makan siang menghadirkan dua narasumber yaitu Kepala Dinas Peternakan Provinsi Lampung dan Ketua Perhimpunan Industri Ternak Ayam Ras (PINTAR) Lampung yang dimoderatori oleh Kepala Jurusan Peternakan Bapak Prof. Dr. Muhtarudin. Keduanya menyampaikan sejauh mana kesiapan Lampung dalam menghadapi AFTA 2015 dari sudut pandang mereka masing-masing sebagai pemerintah dan pelaku bisnis. Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk terbanyak se-Asean tentu saja akan menjadi negara target utama perdagangan bebas AFTA, sedangkan sarana dan prasarana Indonesia yang masih belum memadai merupakan hambatan terbesar dalam industri Indonesia untuk bersaing di AFTA. 




Ketua PINTAR Lampung menyampaikan bahwa siap atau tidak siap Indonesia akan tetap menghadapi AFTA 2015. Oleh karena itu beliau mengharapakan semua pihak baik pengusaha dan pemerintah saling bekerjasama dalam menghadapi AFTA 2015, dengan begitu maka Indonesia akan mampu untuk memenangkan persaingan dengan negara-negara ASEAN lain.

Tidak ada komentar: