JAKARTA -
Kementerian Pertanian
(Kementan) terus mengimplementasikan berbagai macam terobosan yang
bertujuan untuk menyejahteraan rakyat Indonesia. Salah satu terobosan
yang saat ini sedang dilaksanakan yaitu Sentra Peternakan Rakyat (SPR).
Program SPR ini merupakan program
Kementerian Pertanian
yang sudah dilakukan di beberapa daerah. Ada beberapa daerah yang sudah
merasakan dampak positif dari program SPR ini, misalnya di daerah
Bojonegoro dan Banyuasin.
Dirjen
Peternakan
dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Peternakan Muladno menjelaskan,
SPR merupakan program yang ditujukan untuk melakukan penataan ternak
sekaligus peternak. Program ini memiliki tujuan yaitu mewujudkan usaha
peternakan rakyat dalam suatu perusahaan kolektif yang dikelola dalam
satu manajemen, meningkatkan daya saing usaha peternakan melalui
peningkatan pengetahuan, kesadaran, dan penguatan keterampilan
peternakan rakyat.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan peternak rakyat, dan meningkatkan kemudahan pelayanan
teknis dan ekonomis bagi peternak rakyat," kata Muladno dalam keterangan
tertulisnya di Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Muladno mengatakan, SPR sudah diuji coba di 11 titik lokasi SPR yaitu
Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Uji coba ini
telah sukses dilaksanakan dan akan direplikasi di beberapa daerah.
Rencananya, Ditjen PKH pada 2016 ini akan membentuk 50 titik SPR yang
melibatkan kurang lebih 25 ribu RTP. Sebagai tindaklanjut, Ditjen PKH
akan melakukan rekrutmen manajer di 50 lokasi SPR yang akan menjadi
target di tahun ini.
Saat ini, Ditjen PKH telah merekrut dan melatih 50 Gugus Perwakilan
Pemilik Ternak (GPPT) untuk melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan
pada tahun 2016.
Ketua SPR Temayang di Bojonegoro, Darwanto mengatakan, daerahnya saat
ini sudah menjalankan program SPR. Menurutnya, program SPR ini sangat
penting untuk mengenalkan para peternak mengenai kelembagaan, serta
menjalankan usaha ternak.
Dikatakan, saat ini para peternak di Bojonegoro sudah meningkat, dari
yang awalnya hanya sembilan orang, saat ini sudah menjadi 100 orang.
"Alhamdulillah sudah berjalan. SPR fokusnya adalah transfer ilmu yang
dibantu oleh Intitut Pertanian Bogor untuk mengajari peternak-peternak
kecil supaya sumber daya manusianya meningkat," kata Darwanto.
Sementara itu, Ketua SPR Betung Banyuasin Suroso mengatakan, program
SPR sangat bermanfaat bagi para peternak. Sebelumnya, para peternak
tidak mengerti mengenai pakan ternak, kawin melalui inseminasi buatan,
dan beberapa hal penting terkait masalah ternak. Namun, program SPR
memberikan ilmu pengetahuan mengenai hal tersebut.
"SPR ini sangat membantu kami para peternak di Banyuasin. Karena
masyarakat awalnya tidak tahu mengenai masalah kesehatan ternak, apalagi
masalah kawin suntik. Tetapi melalui GPPT nya kita sering mengadakan
pertemuan langsung, memberikan pengarahan, dan mengajarkan mengenai
usaha ternak," tandas Suroso.
(rai)
sumber ; http://economy.okezone.com/read/2016/01/05/320/1280898/11-lokasi-usaha-peternakan-rakyat-sukses-sejahterakan-peternak